Kamis, 21 November 2013

siklus hidrologi


TUGAS KELOMPOK
PLH

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSXEv70J0nX1gNaeTs1-OZEEv2e6geU94pyocyQ3vrozE1PmdD_

      NAMA KELOMPOK :

v  ALFIAH
v  ALIFAH W.F
v  DEBI NURANI.M
v  ROJI ROHMATILLAH

  KELAS : XI akuntansi 1


SMK WAHIDIN
KOTA CIREBON

Siklus Hidrologi

Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBP9sAa6i99oqyBuR5mSWrTlM4fiuAtHlwyuAaviVJW_fLHZfzu5Tpa8p3pBe441axeBG9xd1ADS5BFXXCnu2fGrDN2j_tlm0_QbX0MxBWMf9UMaZmFHgwB23J2vXUwRrbZVFPQ3AdX_I/s1600/bfcs.jpeg

Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
  • Evaporasi / transpirasi – Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
  • Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah – Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
  • Air Permukaan – Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.

Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sisten Daerah Aliran Sungai (DAS).Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.

Siklus hidrologi diberi batasan sebagai suksesi tahapan-tahapan yang dilalui air dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke atmosfer : evaporasi dari tanah atau laut maupun air pedalaman, kondensasi untuk membentuk awan, presipitasi, akumulasi di dalam tanah maupun dalam tubuh air, dan evaporasi-kembali.

Presipitasi dalam segala bentuk (salju, hujan batu es, hujan, dan lain-lain), jatuh ke atas vegetasi, batuan gundul, permukaan tanah, permukaan air dan saluran-saluran sungai (presipitasi saluran). Air yang jatuh pada vegetasi mungkin diintersepsi (yang kemudian berevaporasi dan/atau mencapai permukaan tanah dengan menetes saja maupun sebagai aliran batang) selama suatu waktu atau secara langsung jatuh pada tanah (through fall = air tembus) khususnya pada kasus hujan dengan intensitas yang tinggi dan lama. Sebagian presipitasi berevaporasi selama perjalanannya dari atmosfer dan sebagian pada permukaan tanah. Sebagian dari presipitasi yang membasahi permukaan tanah berinfiltrasi ke dalam tanah dan bergerak menurun sebagai perkolasi ke dalam mintakat (zone) jenuh di bawah muka air tanah. Air ini secara perlahan berpindah melalui akifer ke saluran-saluran sungai. Beberapa air yang berinfiltrasi bergerak menuju dasar sungai tanpa mencapai muka air tanah sebagai aliran bawah permukaan. Air yang berinfiltrasi juga memberikan kehidupan pada vegetasi sebagai lengas tanah. Beberapa dari lengas ini diambil oleh vegetasi dan transpirasi berlangsung dari stomata daun.


Setelah bagian presipitasi yang pertama yang membasahi permukaan tanah dan berinfiltrasi, suatu selaput air yang tipis dibentuk pada permukaan tanah yang disebut dengan detensi permukaan (lapis air). Selanjutnya, detensi permukaan menjadi lebih tebal (lebih dalam) dan aliran air mulai dalam bentuk laminer. Dengan bertambahnya kecepatan aliran, aliran air menjadi turbulen (deras). Air yang mengalir ini disebut limpasan permukaan. Selama perjalanannya menuju dasar sungai, bagian dari limpasan permukaan disimpan pada depresi permukaan dan disebut cadangan depresi. Akhirnya, limpasan permukaan mencapai saluran sungai dan menambah debit sungai.
Air pada sungai mungkin berevaporasi secara langsung ke atmosfer atau mengalir kembali ke dalam laut dan selanjutnya berevaporasi. Kemudian, air ini nampak kembali pada permukaan bumi sebagai presipitasi.
Sebagaimana dapat dilihat dari Gambar  dan penjelasan singkat tentang Siklus hidrologi di atas, tangkapan daerah aliran sungai terhadap presipitasi merupakan keluaran dari saling-tindak semua proses ini. Limpasan nampak pada sistem yang sangat kompleks setelah pelintasan presipitasi melalui beberapa langkah penyimpanan dan transfer. Kompleksitas ini meningkat dengan keragaman areal vegetasi, formasi-formasi geologi, kondisi tanah dan di samping ini juga keragaman-keragaman areal waktu dari faktor-faktor iklim.


Karakteristik siklus Hidrologi :
Pertama, daur hidrologi dapat berupa daur pendek, misalnya hujan yang jatuh di laut, danau ataupun sungai yang segera dapat mengalir kembali ke laut.
Kedua, tidak adanya keseragaman waktu yang diperlukan oleh suatu daur. Pada musim kemarau terlihat kegiatan daur berhenti, sedangkan pada musim penghujan daur berjalan kembali.
Ketiga, intensitas dan frekuensi daur tergantung pada keadaan geografis dan iklim. Hal ini diakibatkan adanya letak matahari yang berubah-ubah terhadap meridian bumi sepanjang tahun (pada kenyataannya yang berubah-ubah adalah letak planet bumi terhadap matahari).
Keempat, berbagai bagian dari daur dapat menjadi sangat kompleks, sehingga kita hanya dapat mengamati bagian akhirnya saja dari suatu hujan yang jatuh di permukaan tanah dan kemudian mencari jalan untuk kembali ke laut.
Meskipun konsep daur hidrologi telah disederhanakan, namun masih dapat membantu memberikan gambaran mengenai proses-proses penting dalam daur tersebut yang harus dimengerti oleh ahli hidrologi. Untuk memperjelas proses daur hidrologi maka diberikan ilustrasi pada gambar di atas.
Penjelasan gambar siklus Hidrologi :
Terjadi penguapan yang bersumber dari matahari, penguapan (evaporasi) terjadi dari air laut, air sungai, permukaan tanah maupun penguapan dari permukaan tanaman (transpirasi). Uap air tersebut akan naik dan terbawa oleh angin. Pada ketinggian tertentu uap air tersebut akan berubah menjadi awan yang kemudian berubah menjadi awan penyebab hujan. Jika kondisi alam memungkinkan maka akan terjadi presipitasi baik itu berupa hujan, hujan salju dan sebagainya. Sebagian kecil air akan diuapkan kembali sebelum sampai ke permukaan bumi. Air yang jatuh di permukaan tanah sebagian akan mengalir sebagai “overland flow” yang kemudian menjadi “surface run-off”, sedangkan yang lainnya akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi) dan menguap.
Apabila kondisi tanah memungkinkan sebagian air terinfiltrasi akan mengalir secara horisontal sebagai “interflow”, sebagian lagi akan tinggal di dalam massa tanah sebagai “soil moisture content” dan sisanya akan mengalir secara vertikal yang kemudian menjadi air tanah.

 

Daur Siklus Hidrologi

Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE5ZHP8mi_bI9Q4hsLVENGUZgS_ljcWCDvNsPesER6Y9ECFDDGsN1DHn0-64EUQkNe0iOOU0YR86GyIkwpTqGp6sj8xajI9LQrpXyo9yZPEusOf0wFlkoOFDEJO8vT2MAiha_7yHWau607/s1600/Untitled.png

*      Kondensasi (pengembunan)
Ketika uap air mengembang, mendingin dan kemudian berkondensasi, biasanya pada partikel-partikel debu kecil di udara. Ketika kondensasi terjadi dapat berubah menjadi cair kembali atau langsung berubah menjadi padat (es, salju, hujan batu (hail)).
Partikel-partikel air ini kemudian berkumpul dan membentuk awan.
 PresipitasiPresipitasi pada pembentukan hujan, salju dan hujan batu (hail) yang berasal dari kumpulan awan. Awan-awan tersebut bergerak mengelilingi dunia, yang diatur oleh arus udara. Sebagai contoh, ketika awan-awan tersebut bergerak menuju pegunungan, awan-awan tersebut menjadi dingin, dan kemudian segera menjadi jenuh air yang kemudian air tersebut jatuh sebagai hujan, salju, dan hujan batu (hail), tergantung pada suhu udara sekitarnya.

*      Evaporasi (penguapan)

Ketika air dipanaskan oleh sinar matahari, permukaan molekul-molekul air memiliki cukup energi untuk melepaskan ikatan molekul air tersebut dan kemudian terlepas dan mengembang sebagai uap air yang tidak terlihat di atmosfir.
Sekitar 95.000 mil kubik air menguap ke angkasa setiap tahunnya. Hampir 80.000 mil kubik menguapnya dari lautan. Hanya 15.000 mil kubik berasal dari daratan, danau, sungai, dan lahan yang basah, dan yang paling penting juga berasal dari tranpirasi oleh daun tanaman yang hidup. Proses semuanya itu disebut Evapotranspirasi.

*      Transpirasi (penguapan dari tanaman)

Uap air juga dikeluarkan dari daun-daun tanaman melalui sebuah proses yang dinamakan transpirasi. Setiap hari tanaman yang tumbuh secara aktif melepaskan uap air 5 sampai 10 kali sebanyak air yang dapat ditahan.







Macam-Macam dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi :

A.     Siklus Pendek / Siklus Kecil
      1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
      2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan 
      3. Turun hujan di permukaan laut
B.     Siklus Sedang
       1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
       2. Terjadi kondensasi 
      3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat 
      4. Pembentukan awan 
      5. Turun hujan di permukaan daratan 
      6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali
C.     Siklus Panjang / Siklus Besar
      1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
      2. Uap air mengalami sublimasi 
      3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es 
      4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat 
      5. Pembentukan awan 
      6. Turun salju 
      7. Pembentukan gletser 
      8. Gletser mencair membentuk aliran sungai 
      9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs1-Ifw7pa9cA81igvYqY8qioqDUMlOc6gjksB8fzPNqCzSSvZypGVtdWahrIkQpWgOi8Jlce0r-yepxH_Z5b_jiZDv1CSX7yDg4so-9Rneyfw3hIRYvV9UVZ5S-ZOg4hJ3HEQGqeOJco0/s1600/Untitled3.png

 
Air
1.  Pengertian Air
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia.
Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di Bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

Manfaat Air Dalam Kehidupan

Banyak manfaat yang diberikan air untuk makhluk hidup. fungsi-fungsi penting air dalam kehidupan.
·         Air Bekerja Dengan Ajaib
Pencernaan dan metabolisme yang lebih baik
Minum air dalam jumlah yang cukup menjadikan baik pencernaan maupun metabolisme dapat bekerja pada kapasitas maksimalnya. Faktanya, penelitian terbaru dari University of Utah menyatakan bahwa kekurangan air dapat menyebabkan menurunnya metabolisme.
·         Memperbaiki kemampuan dan daya tahan tubuh
Karena air dapat menaikkan simpanan glycogen, suatu bentuk dari karbohidrat yang tersimpan dalam otot dan digunakan sebagai energi saat Anda bekerja.
·         Tahan lapar
Sewaktu anda mengalami dehidrasi (kekurangan air) Anda mungkin merasa ingin makan padahal yang Anda butuhkan sebenarnya adalah air. Anda juga dapat memanfaatkan efek rasa kenyang dari minum air untuk mencegah makan berlebihan.
·         Mengurangi resiko terhadap beberapa macam penyakit
air dapat berperan aktif dalam mengurangi resiko terhadap beberapa penyakit seperti: batu ginjal, kanker saluran kencing, kanker kandung kemih, dan kanker usus besar (colon). Minum cukup air dapat pula menghindari sembelit.
·         Senjata ampuh melawan masuk angin atau pilek
Antibodi dalam lendir yang melapisi kerongkongan berfungsi untuk menjerat virus pilek. Daya tahan ini akan melemah apabila Anda dehidrasi (kekurangan air) karena akan menyebabkan lendir mongering .
·         Pelembab wajah paling ampuh
Dengan minum banyak air membantu kulit Anda tetap kenyal dan kencang serta mengurangi garis-garis dan kerut pada wajah.
Menangkal rasa letih akibat melakukan perjalanan
Udara panas dapat menyebabkan Anda dehidrasi dan akan menimbulkan rasa letih pada saat dan setelah perjalanan .
·         Mengatasi migrain/sakit kepala
Para peneliti menyatakan bahwa dehidrasi dapat mengakibatkan migrain/sakit kepala, jadi bila Anda sering mengalami migrain adalah sangat penting untuk minum air dalam jumlah yang cukup.

Sedangkan Fungsi Air yang utama adalah :

1.     Membentuk sel-sel baru, memelihara dan mengganti sel-sel yang rusa
2. Melarutkan dan membawa nutrisi-nutrisi, oksigen dan hormon ke seluruh sel tubuh yang membutuhkan
3. Melarutkan dan mengeluarkan sampah-sampah dan racun dari dalam tubuh kita
4. Katalisator dalam metabolisme tubuh
5. Pelumas bagi sendi-sendi
6. Menstabilkan suhu tubuh
7. Meredam benturan bagi organ vital

Sifat Air

Air memiliki beberapa sifat yang unik sehingga dapat menjadi senyawa yang paling penting dalam kehidupan di muka bumi ini, diantaranya :
  • Pelarut yang hebat, karena dibentuk oleh 2 hidrogen dan satu oksigen dengan ikatan kovalen polar, memungkinkan untuk melarutkan ion-ion dengan cara menyelimuti ion dengan sisi sebaliknya dari muatan ion tersebut, sehingga memungkinkan senyawa dapat stabil dalam bentuk larutan. Selain itu air melarutkan dengan sangat baik senyawa-senyawa polar.
  • Es mengambang, biasanya bila suatu senyawa memadat maka padatannya akan memiliki bobot jenis yang lebih tinggi, tapi sebaliknya pada air ketika menjadi es, bobot jenis es lebih rendah dari air pada kondisi normal sehingga es dapat mengambang pada permukaan air. Hal ini menyebabkan minuman dingin tampilanya lebih indah dengan es yang mengambang.
  • Melarutkan gas, banyak gas yang dapat terlarut dalam air seperti oksigen, nitrogen, karbondioksida. Hal ini terjadi karena adanya kombinasi gaya tarik dan tolak antara air dan gas.
  • Panas laten yang tinggi, air dapat menyimpan panas cukup baik dan melepaskannya dengan bertahap, hal ini banyak menguntungkan dalam kehidupan sehari-hari
  • Titik didih tinggi, untuk memecahkan ikatan hidrogen antar molekul air dibutuhkan energi yang cukup tinggi sehingga hal ini menguntungkan kita karena dalam suhu normal air ada dalam kondisi cair.
  • Titik kritik yang rendah, pertemuan tiga fase air ada pada suhu yang cukup rendah, sehingga air mampu menyublim pada suhu diatas 4 derajar celsius, hal ini menjadikan air bisa hilang bila tercecer pada suhu normal
  • Air adalah kohesi, dengan beberapa senyawa air bersifat tidak menempel, bisa dilihat pada beberapa serangga yang memiliki senyawa tertentu dapat melayang diatas permukaan air.
  • Air adalah adhesi, pada beberapa permukaan senyawa air dapat menempel seperti pada selulosa
  • Ikatan hidrogen antar molekul, molekul-molekul air saling bersatu dengan adanya ikatan hidrogen yang memiliki kekuatan ikatan yang tidak terlalu kuat yang membuat air mudah untuk mengikuti bentuk wadah dan bisa dipakai untuk minum, mandi, dll.